Jenis-jenis System Operasi ( LINUX )...
LINUX
Sejarah
Sistem Operasi Linux
       Sejarah Sistem Operasi Linux Pada
tahun 1991, Linus Benedict Torvalds adalah seorang mahasiswa tahun kedua Ilmu
Komputer di University of Helsinki dan seorang hacker otodidak. Sejarah Sistem
Operasi Linux dimulai saat linus Berusia 21 tahun yang suka bermain-main dengan
kekuatan komputer dan batas-batas sistem yang dapat ditekan. Tapi semua itu
kurang adalah sebuah sistem operasi yang dapat memenuhi tuntutan profesional.
MINIX itu baik, tapi tetap saja itu hanyalah sebuah sistem operasi untuk siswa,
dirancang sebagai alat pengajaran dan bukan satu kekuatan industri.
Pada saat itu, programer komputer di
seluruh dunia itu sangat terinspirasi oleh proyek GNU oleh Richard Stallman,
sebuah gerakan perangkat lunak untuk menyediakan perangkat lunak bebas (linux)
dan berkualitas. Dipuja sebagai pahlawan sekte dalam bidang komputasi, Stallman
memulai karirnya di mengagumkan yang terkenal Laboratorium Artificial
Intelligence di MIT, dan selama pertengahan dan akhir tahun tujuh puluhan,
menciptakan editor Emacs.
Pada awal tahun delapan puluhan,
perusahaan perangkat lunak komersial memikat pergi jauh dari programer brilian
dari lab AI, dan bernegosiasi perjanjian menjaga rahasia ketat untuk melindungi
rahasia mereka. Tetapi Stallman memiliki visi yang berbeda. Idenya adalah bahwa
tidak seperti produk lain, perangkat lunak harus bebas dari pembatasan terhadap
menyalin atau modifikasi untuk membuat lebih baik dan efisien cara kerja sistem
program komputer.
Tahun 1983 terkenal dengan manifesto yang menyatakan awal proyek GNU, ia memulai sebuah gerakan untuk membuat dan mendistribusikan perangkat lunak yang menyampaikan filosofi (Kebetulan, nama GNU merupakan singkatan rekursif yang sebenarnya adalah singkatan dari “GNU is Not Unix”).
Tahun 1983 terkenal dengan manifesto yang menyatakan awal proyek GNU, ia memulai sebuah gerakan untuk membuat dan mendistribusikan perangkat lunak yang menyampaikan filosofi (Kebetulan, nama GNU merupakan singkatan rekursif yang sebenarnya adalah singkatan dari “GNU is Not Unix”).
Tetapi untuk mencapai impian ini
akhirnya menciptakan sebuah sistem operasi bebas (Linux), ia diperlukan untuk
menciptakan alat pertama. Jadi, mulai tahun 1984, Stallman mulai menulis GNU C
Compiler (GCC), sebuah prestasi luar biasa bagi seorang individu pemrograman.
Dengan teknis legendaris sihir, dia sendiri kalah seluruh kelompok programmer
dari vendor perangkat lunak komersial dalam menciptakan GCC, dianggap sebagai
salah satu yang paling efisien dan kuat kompiler yang pernah dibuat.
Pada 1991, proyek GNU menciptakan
banyak alat. Yang banyak ditunggu Gnu C Compiler yang tersedia pada saat itu,
tapi masih belum ada sistem operasi. Bahkan MINIX harus berlisensi. (Kemudian,
pada bulan April 2000, Tanenbaum Minix dirilis di bawah BSD License.) Pekerjaan
akan kernel GNU HURD, tapi itu tidak seharusnya keluar dalam beberapa tahun.
dan akhirnya linux pun sekarang semakin berkembang dan tidak sepenuhnya
dikomersilkan.
Jenis-jenis LINUX 
Linux
 yg merupakan sebuah software gratis, kini mulai banyak dipakai oleh 
para pengguna komputer. Beberapa macam linux antara lain:
1. Fedora Core 4
Pada
 semester pertama 2003, Red Hat mengumumkan untuk tidak lagi menjual 
produk konsumennya secara terpisah, dan melepasnya sebagai unit semi 
otonom yang diberi nama Red Hat Linux Project. Proyek ini melanjutkan 
produksi versi konseumen, tapi kali ini sebagai produk gratis yang 
melibatkan komunitas Linux. 
Fedora
 Core adalah distro besutan Red Hat Project setelah bergabung dengan 
Fedora Project, sebuah proyek komunitas yang mengkhususkan diri membuat 
berbagai paket aplikasi untuk dijalankan di Red Hat Linux.
Melihat
 sejarahnya, Fedora Core jelas merupakan hasil evolusi dari Red Hat 
Linux yang berhenti di versi 9. Karena hasil evolusi, Fedora Core 
memiliki penampilan, “rasa”, dan fungsionalitas khas Red Hat Linux. 
Fedora
 Core 4, dirilis tanggal 13 Juni 2005, adalah rilis terbaru dari Fedora 
Project yang menawarkan banyak perbaikan dan feature baru dibanding 
versi pendahulunya. Fedora Core 4 memuat semua update software terbaru, 
termasuk GNOME 2.10 dan KDE 3.4 yang semakin cantik dan menunjang 
kinerja. 
Fedora
 Core 4 dapat dibakar ke empat keping CD atau sebuah DVD. Distro ini 
tidak menggunakan live CD dan harus diinstall ke harddisk. Instalasi 
Fedora Core 4 mudah, dan tidak banyak berubah dari rilis sebelumnya. 
Fedora menggunakan installer Anaconda yang berbasis grafik sehingga 
mudah diikuti. Distro ini juga dapat bekerja dengan baik di berbagai 
spesifikasi sistem tanpa perlu ngoprek di command line. Kabar baik untuk
 para pengguna komputer Apple, Fedora Core 4 kini mendukung penuh 
arsitektur CPU PowerPC, sehingga dapat dijalankan di prosesor Apple G3, 
G4, bahkan G5. Dengan begitu, kini pengguna Apple memiliki alternatif 
sistem operasi yang stabil selain Mac OS X. 
2. Suse
SUSE
 Linux adl salah satu distro Linux utama yg dibuat di Jerman. SUSE Linux
 aslinya merupakan terjemahan dlm bhs Jerman dr Slackware. Perusahaannya
 sekarang ini dimiliki oleh Novel, Inc. S.u.S.E adl singkatan dr kalimat
 dlm bhs Jerman “Software- und System-Entwicklung” (“Perangkat lunak 
& pengembangan sistem”), tetapi ada informasi tdk resmi yg 
mengatakan bahwa S.u.S.E dihubungkan dgn ilmuwan komputer Jerman Konrad 
Zuse.
SUSE
 LINUX termasuk distro yang paling dihormati sebagai penyedia solusi dan
 teknologi unggul di dunia sistem operasi open source. Distro asal 
Jerman ini memiliki tim developer terbesar di dunia yang telah banyak 
berjasa mengangkat nama SUSE sebagai solusi Linux paling lengkap saat 
ini. Pada tahun 2003, SUSE LINUX resmi diakuisisi oleh Novell, Inc.
SUSE
 Linux Professional (SLP) 9.3 adalah sebuah distro sistem operasi 
desktop yang mengundang decak kagum saat dicoba. Distro ini memiliki 
semua aplikasi Linux yang kemungkinan besar dibutuhkan oleh semua orang.
 Berbagai aplikasi itu kemudian disajikan dengan pilihan antarmuka KDE 
Atau GNOME yang terbaru.
Yang
 perlu diingat adalah sejak awal adalah SUSE LINUX punya reputasi 
sebagai distro yang bukan diperuntukkan buat pengguna awam. Jadi, jangan
 mengharapkan distro ini akan semudah Xandros atau Linspire. Tidak perlu
 takut untuk mencobanya mengingat lengkapnya dokumentasi yang tersedia 
untuk distro ini, hanya saja distro ini mungkin lebih tepat untuk 
developer, seorang power user, atau seseorang yang tertarik untuk 
mencoba sampai sejauh mana desktop Linux dapat digunakan.
Sebagai
 distro Linux high-end, SLP 9.3 dapat dijalankan di Pentium berkecepatan
 rendah dengan memory minimal 128MB dan ruang harddisk 500MB. Tentu saja
 yang disarankan adalah prosesor minimum Pentium 1GHz, memory 256MB, dan
 harddisk 2,5GB.
3. Ubuntu 5.04
Ubuntu
 mengambil namanya dari bahasa Afrika Kuno. Menurut situs Ubuntu 
(www.ubuntulinux.org), nama Ubuntu bermakna “kemanusiaan bagi sesama”. 
Distro ini lahir dari keinginan para pengembang Linux untuk menyajikan 
sebuah distro Linux yang mudah dipakai, handal, berkualitas, dan gratis.
 Ubuntu dapat dipakai baik untuk mesin yang berfungsi sebagai server 
maupun sebagai komputer desktop. Distro ini juga mendukung aneka 
prosesor yang ada di pasaran seperti Intel x86, AMD64, dan PowerPC. 
Proyek
 Ubuntu (Ubuntu Project) disponsori oleh Canonical Ltd. Para peminat 
Ubuntu bisa memesan CD Ubuntu dalam jumlah yang mereka inginkan secara 
gratis dengan cara mengunjungi situs Ubuntu. Namun, para peminat Ubuntu 
juga bisa melakukan download file image Ubuntu (dalam bentuk file .iso) 
dengan cara mengunjungi alamat www.ubuntulinux.org/download/. Berhubung 
Ubuntu didistribusikan dalam dua CD, pastikan Anda mendapatkan atau 
men-download file image yang sesuai dengan keperluan. Sebagai informasi,
 versi install CD merupakan distro Ubuntu yang dikhususkan untuk 
dipasang dalam harddisk. Sementara versi Live CD merupakan distro Ubuntu
 yang dikhususkan untuk dijalankan secara langsung via CD-ROM tanpa 
perlu di-install lagi ke dalam harddisk. 
Ubuntu
 5.04 Hoary Hedgehog merupakan versi terbaru sistem operasi ini. Sistem 
operasi ini membutuhkan komputer dengan spesifikasi prosesor dari 
keluarga x86 (Intel 486, Pentium, Pentium II, III, dan 4), AMD, atau VIA
 (dahulu Cyrix), kartu grafis VGA dengan kedalaman 256 warna atau lebih 
tinggi, RAM 128MB atau lebih tinggi, sebuah CD-ROM drive, dan ruang 
harddisk sekitar 1 gigabyte atau lebih tinggi (jika akan dipasang dalam 
harddisk). Spesifikasi ini merupakan kebutuhan dasar untuk menjalankan 
modus grafis dalam Ubuntu. Jika pengguna lebih suka dengan modus teks, 
spesifikasi komputer yang diperlukan bisa lebih rendah lagi daripada 
spesifikasi tersebut. 
berarti
 “aku adl aku krn keberadaan kita semua”. Tujuan dr distribusi Linux 
Ubuntu adl membawa semangat yg terkandung di dlm Ubuntu ke dlm dunia 
perangkat lunak. Ubuntu saat ini mendukung berbagai arsitektur komputer 
spt PC (Intel x86), PC 64-bita (AMD64)
4. Knoppix 3.8
Knoppix
 boleh dikatakan sebagai pelopor Live CD, yakni sistem operasi yang bisa
 langsung dijalankan dan dipakai tanpa instalasi. Sistem operasi ini 
dirintis oleh sekumpulan programer dan pengguna Linux dari Jerman. 
Menurut situs resminya di http://knoppix.com/, Knoppix bisa dipakai 
sebagai sistem siap pakai untuk keperluan sehari-hari, untuk kepentingan
 edukasi dan demo produk di sekolah atau perguruan tinggi, atau sebagai 
perkakas untuk perbaikan (recovery). Dengan menggunakan metode 
dekompresi secara on the fly, sebuah CD berkapasitas sekitar 700MB bisa 
dipakai untuk menjalankan sistem Linux lengkap berkapasitas 2 gigabyte. 
Berbeda
 dengan Ubuntu yang mengandakan Gnome sebagai antarmuka grafisnya, 
Knoppix menggunakan KDE versi 3.32 sebagai antarmuka grafis default-nya.
 Dalam hal versi, distro ini hanya memiliki satu file image untuk 
di-download, yakni versi Live CD. Jika pengguna ingin memasang Knoppix 
ke dalam harddisk-nya, mereka bisa memanfaatkan perkakas yang telah 
disediakan dalam versi tersebut. Saat ini, versi terbaru Knoppix adalah 
4.0. Sayangnya, pada saat artikel ini ditulis, versi ini baru tersedia 
untuk bahasa Jerman dan dikemas dalam sekeping DVD. Sementara untuk 
bahasa Inggris, versi terbaru Knoppix adalah 3.9. 
Knoppix
 dapat dipasang dalam komputer dengan spesifikasi prosesor berbasis 
Intel atau kompatibelnya (486 atau lebih tinggi), RAM berkapasitas 
sekitar 128MB untuk menjalankan modus grafis dengan KDE dan aneka 
aplikasi perkantoran, sebuah CD-ROM drive tipe 
IDE/ATAPI/USB/SCSI/Firewire), sebuah kartu grafis standar VGA, mouse 
dengan konektor PS/2, serial, atau USB, dan harddisk berkapasitas 1GB 
atau lebih tinggi (jika akan dipasang dalam harddisk). Jika pengguna 
hanya ingin menjalankan Knoppix dalam modus teks, kebutuhan RAM dan 
harddisk tentu saja akan lebih rendah daripada spesifikasi tersebut. 
5. PC Linux OS
PCLinuxOS
 adalah distro Linux yang lahir pada musim panas 2003 dan awalnya 
dikembangkan dari Mandrake (sekarang Mandriva) 9.2. Saat itu Mandrake 
masih menggunakan kernel versi 2.4, devfs, dan XFree86. Dalam dua tahun 
ini, telah berevolusi menjadi sebuah distro yang sama sekali baru 
sebagaimana Mandriva berkembang meninggalkan akar RedHatnya. PCLinuxOS 
Preview 9 yang terbaru telah menggunakan Kernel 2.6.11-oci11 yang 
bekerja sempurna dengan desktop KDE 3.4.1. KDE 3.4.1 sendiri 
memanfaatkan backend hal/dbus untuk memudahkan automounting perangkat 
seperti usb key, cdrom, kamera, dan scanner.
PCLinuxOS
 disebarkan dalam bentuk live CD. Ini berarti Anda tidak perlu 
meng-install PCLinuxOS ke dalam harddisk. Cukup masukkan CDnya dan boot 
dari CDROM. Dalam waktu sekitar lima menit ,Anda sudah dapat 
menggunakannya. PCLinuxOS akan meng-uncompress data dari CD sambil jalan
 sehingga Anda dapat menikmati berbagai program yang berukuran sekitar 2
 gigabyte. PCLinuxOS akan berjalan di memori dan memungkinkan Anda untuk
 mengakses seluruh komputer, membakar CD, menyimpan ke harddisk, 
menikmati hiburan digital atau berselancar di web. Live CD berarti 
portabilitas alias membawa lingkungan sistem yang sudah Anda kenal 
dengan baik kemanapun anda pergi.
6. Linux Xnuxer
Masih
 ingat Dani Firmansyah? Pria bernama alias Xnuxer ini sempat membuat 
heboh karena mengubah tampilan situs resmi KPU saat Pemilu. Juli lalu, 
Dani mengumumkan peluncuran distro Linux hasil oprekannya. Distro yang 
menurut Dani dikerjakan sendirian selama 7 hari 7 malam itu diberi nama 
Xnuxer Linux versi 1. Distro ini disebarkan dalam bentuk live CD yang 
dapat dijalankan tanpa instalasi. 
Xnuxer
 Linux dibangun di atas fondasi distro Debian Sarge 3.1 dan Knoppix 3.9.
 “Konsep yang diaplikasikan di Xnuxer Linux adalah membuat Linux bisa 
digunakan dengan mudah oleh end-user dengan mempercantik tampilan KDE 
tanpa mengurangi kinerja” begitu dipaparkan oleh Dani.
Harapan
 Dani sepertinya tercapai. Anda dapat menikmati sendiri KDE dengan 
penampilan yang berbeda dari biasanya. Lebih sederhana dan membuat Linux
 terlihat mudah. Mereka yang sudah terbiasa dengan Windows kemungkinan 
besar tetap “merasa di rumah” saat mencoba Linux Xnuxer.
7. Mandrake 10.0
Mandrake
 merupakan salah satu ditribusi Linux bahkan yang pertama menerapkan 
konsep sistem operasi dengan antarmuka grafis yang sangat “bersahabat” 
dengan penggunanya. 
Proyek
 distribusi Linux ini sebenarnya sudah dimulai Mandrake sejak tahun 
1998. Dengan konsentrasi pengembangan Linux yang lebih mudah, Mandrake 
telah mengubah momok “menyeramkan” Linux yang awalnya penuh dengan 
konfigurasi rumit menggunakan perintah baris menjadi distribusi Linux 
yang menawarkan lebih banyak kemudahan.
Perubahan
 serta penambahan beberapa feature baru terus dilakukan Mandrake dari 
waktu ke waktu. Bahkan untuk menandainya, Mandrake mengubah keseluruhan 
nama distribusi menjadi Mandriva. Hingga kini nama Mandriva digunakan 
sebagai kelanjutan pengembangan distribusi Linux Mandrake.
Versi
 distribusi Linux terakhir yang dirilis oleh Mandriva adalah 10. Masih 
bercirikhas kemudahan antarmuka pengguna yang dimiliki distribusi 
Mandrake terdahulu, Mandriva 10 juga dibekali dengan Linux kernel 2.6.3.
 
Instalasi
 distribusi Linux yang satu ini terbilang sangat mudah. Sebelum Mandrake
 dikembangkan, pengguna yang akan menginstall Linux diharuskan mengerti 
setidaknya cara mengkompilasi kernel Linux dan modul yang terkait dengan
 kernel tadi. Terkadang proses ini memakan waktu dan tenaga yang tidak 
sedikit. Hal ini disadari oleh beberapa pengembang distibusi Linux lain 
seperti RedHat dan Suse. Mereka mulai mengembangkan sebuah antarmuka 
instalasi linux.
Berangkat
 dari sanalah Mandrake kemudian mengembangkan antarmuka instalasi yang 
lebih baik. Penataan informasi serta langkah-langkah instalasi dikemas 
sedemikian sehingga tidak terlihat lagi kerumitan instalasi Linux yang 
sesungguhnya.
bagus ni informasinya
BalasHapustahnk's
debian kok gak ada ?
BalasHapusdebian opo mene??????v
Hapusbukanya ebian bagian os linux jga.
Hapuscobak di tampilin gambarnya jugak!!!
BalasHapuspenjelasannya sangat bermanfaat gan, terimak kasih.. ^^
BalasHapusgood.
BalasHapusKunjungi My Blog
Waw sangat bermanfaat sekali buat mahasiswa
BalasHapus